Oleh Uus Ruswandi *)
Pandemi Covid-19
Sudah hampir lima bulan terakhir masyarakat Indonesia khususnya dan dunia pada umumnya menghadapi pandemi Covid-19 yang sangat luar biasa dampaknya terhadap sendi-sendi kehidupan sosial, ekonomi, kesehatan ataupun psikologis. Pandemi Covid-19 yang disinyalir berasal dari provinsi Wuhan China telah menyebar hampir mencapai kurang lebih dari 212 negara. Akibat pandemi Covid-19 ini, hingga 10 Mei 2020 di dunia jumlah yang terpapar mencapai lebih 4 juta orang. Sedangkan dampak pandemi Covid-19 di Indonesia sampai detik ini 10 Mei 2020 telah mencapai angka 14.032 orang yang positif, kasus yang meninggal 973 orang, dan yang sembuh 2.698 orang. Selain jumlah yang positif, sembuh dan meninggal, akibat lainnya adalah kondisi kehidupan sosial di berbagai negara semakin tidak menentu. Semua negara di dunia berharap keadaan pandemi Covid-19 ini segera berakhir. Kapan ! Wallahu a’lam.
Upaya Pencegahan
Di beberapa negara seperti Amerika, China, Jerman, Perancis termasuk Indonesia berupaya melakukan berbagai riset untuk mendapatkan vaksin pandemi Covid-19. Bahkan Organisasi Kesehatan Dunia WHO merilis 09 Mei di salah satu stasiun TV swasta bahwa vaksin pandemi Covid-19 baru bisa dimanfaatkan akhir 2021. Di samping berbagai kegiatan riset, dilakukan pula upaya untuk meminimalisir penyebaran pandemi Covid-19 baik di manca negara ataupun di Indonesia. Untuk pertama kalinya upaya yang dilakukan Indonesia adalah sebagaimana anjuran Presiden Jokowi melakukan langkah pencegahan dan pengendalian infeksi pandemi Covid-19 dengan menganjurkan orang sehat untuk membatasi kunjungan ke tempat ramai dan kontak langsung dengan orang lain. (social distancing).
Namun seiring dengan perkembangan penyebaran pandemi Covid-19 dan aspirasi masyarakat yang berkembang, maka langkah pencegahan social distancing diganti dengan langkah physical distancing atau pembatasan jarak fisik (upaya yang dilakukan untuk mengendalikan penyebaran infeksi virus corona dan mencegah Covid-19). Selain upaya physical distancing, Indonesia melakukan langkah penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). PSBB adalah istilah kekarantinaan kesehatan di Indonesia ”Pembatasan kegiatan tertentu penduduk dalam suatu wilayah yang diduga terinfeksi penyakit dan/atau terkontaminasi sedemikian rupa untuk mencegah kemungkinan penyebaran penyakit atau kontaminasi”. Untuk wilayah provinsi alternatif PSBB ini dilakukan di antaranya oleh DKI Jakarta dan Jawa Barat dll. Sementara, sebelumnya, dilakukan oleh Kota/Kabupaten Bekasi, Kota/Kabupaten Bogor, Kota Depok, dan Kota/Kabupaten Bandung. Di samping PSBB, juga ada upaya lain yang dilakukan secara mandiri.
Juru bicara pemerintah Achmad Yurianto selalu menganjurkan kepada seluruh masyarakat Indonesia agar menggunakan masker, tidak bepergian kecuali yang sangat mendesak, selalu mencuci tangan dengan sabun, rajin berolah raga, konsumsi gizi seimbang, jangan mengkonsumsi daging mentah dan kalau ada gejala batuk dan sesak nafas segera datang ke fasilitas kesehatan terdekat. Di samping upaya-upaya protokol pandemi Covid-19 di atas, upaya lain yang dilakukan oleh masyarakat, khusunya umat Islam adalah senantiasa berdoa, berdzikir kepada Allah Swt agar pandemi Covid – 19 ini segera berakhir. Salah satu doa Rasulullah Saw agar orang mukmin terhindar dari wabah penyakit yang artinya : “Ya Allah, aku berlindung kepada Engkau dari penyakit lepra, gila, kusta dan penyakit-penyakit yang buruk”. (HR. Abu Dawud, Al-Nasai, dan Ibnu Hibban)
Kepedulian Sosial
Pandemi Covid-19 memang merupakan bencana bagi kehidupan masyarakat baik di Indonesia ataaupun manca negara. Firman Allah Swt. menyebutkan bahwa segala sesuatu yang diciptakan pasti ada hikmahnya. Demikian juga setiap bencana diberikan Allah kepada siapapun, pasti orang tersebut mampu mengatasinya. Kejadian pandemi Covid-19 bukan saja meluluhlantakan sendi-sendi kehidupan social masyarakat, tetapi kejadian inipun menyadarkan sebagian besar masyarakat Indonesia yaitu meningkatkan sikap kepedualian sosial. Kepedulian sosial diartikan sebuah sikap keterhubungan dengan manusia pada umumnya, sebuah empati bagi setiap anggota komunitas manusia. Sikap kepedulian sosial yang diwujudkan dalam kegiatan tolong menolong, aksi sosial sangat nampak di kalangan masyarakat kita ketika menghadapi Covid-19 dewasa ini.
Di tengah-tengah pandemi Covid -19 masyarakat Indonesia dari berbagai kalangan bahu membahu mengumpulkan dana (aksi sosial). Penggalangan dana ini diperuntukkan, misalnya bagi para tenaga medis yang tidak kenal lelah menangani pasien, masyarakat bawah yang terkena dampak, para driver ojol, para warga yang bergerak di bidang ekonomi usaha-usha kecil dll. Berbagai kegiatan aksi sosial penggalangan dana dilakukan oleh komunitas masyarakat, lembaga swadaya masyarakat, kelompok mahasiswa, para pelajar SMK yang membuat masker dan dibagikan kepada masyarakat yang membutuhkan, bahkan sampai lembaga keagamaan setingkat DKM. Contoh lain, kegiatan penggalangan dana oleh alm Didi Kempot, H. Rhoma Irama yang melakukan konser di rumah, konser amal Peduli Corona dengan dukungan 300 selebriti nasional yang digelar oleh salah satu TV swasta 10 Mei 2020. Membantu sahabat atau orang lain sekitar sama saja sebagai tindakan menebar vibrasi syukur kepada Allah Swt, (Komaruddin Hidayat, 2013).
Kesadaran ini muncul di masyarakat sebagai bentuk kepedulian sosial dalam rangka meringankan beban mereka yang terdampak Covid-19. Kesadaran seperti ini telah berulang kali dilakukan oleh masyarakat kita. Berbagai bencana alam di Indonesia, misalnya gunung meletus, banjir bandang, gempa bumi, Tsunami Aceh dll. Namun demikian tidak berarti kesadaran kepedulian sosial ini tumbuh semata-mata karena pandemi Covid-19 atau bencana alam lainnya, akan tetapi kesadaran ini sudah menjadi karakter yang melekat pada masyarakat Indonesia sejak nenek moyang dulu. Kesadaran inipun jika dihubungkan dengan nilai-nilai Pancasila ternyata merupakan pengamalan nilai-nilai Pancasila khususnya sila kedua, butir keenam yaitu “gemar melakukan kegiatan kemanusiaan”. Dalam konsep Islam kesadaran tolong sesama manusia sangat dianjurkan, sebagaimana firman Allah Swt dalam QS. Al-Maidah ayat 2 yang artinya “Dan tolong menolong lah kamu dalam kebaikan dan ketaqwaan…”.
Sebuah Harapan
Seluruh negara di dunia dan masyarakat Indonesia berharap Pandemi Covid-19 segera berakhir. Demikian juga berbagai riset yang dilakukan oleh beberapa negara segera menghasilkan vaksin yang bisa dimanfaatkan oleh para pasien terpapar Covid-19. Pandemi Covid-19 memang melahirkan kesadaran kepedulian sosial masyarakat Indonesia yang sangat luar biasa yang diwujudkan dalam kegiatan penggalangan dana. Namun demikian kita berharap, kesadaran ini akan tetap hadir dan melekat pada masyarakat kita ada atau tidak ada bencana. Sehingga kebersamaan sesama warga negara dalam bingkai NKRI akan terjaga selamanya. Aamiin YRA.
*) Uus Ruswandi Pengelola Majelis Taklim Al-Barokah di Putrajawa dan Dosen UIN SGD Bandung
Assalamualaikum, wr.wb
Semoga cepat berakhir dengan adanya pengotan yang baik untuk para pasien yang terkena covid-19, dan smg kepedulian kita dengan cara apapun bisa membawa kebaikan untuk orang lain.
Salam,
Wilda